Minggu, 02 Desember 2012

Arkeolog Temukan Kapal Kuno Abad 19



detail berita
ilustrasi (foto: Glasswings)
WASHINGTON - Para arkeolog dari University of Rhode Island, Israel Antiquities Authority dan University of Louisville telah menemukan sisa-sisa sebuah kapal dan pelabuhan dari masa awal abad ke-19. Penemuan tersebut terletak di kota Akko, kawasan timur Mediterania.

Dilansir dari Science Daily, Jumat (30/11/2012), penemuan tersebut dipresentasikan oleh Bridget Buxton dan William Krieger, beberapa waktu lalu di pertemuan tahunan American School of Oriental Research.

Israel Antiquities Authority telah menginvestigasi salah satu dari empat kapal karam yang ditemukan. Ukurannya sepanjang 32 meter dan masih memiliki banyak artifak-artifak kecil, seperti piring, wadah lilin, bahkan panci masak berisi tulang. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa kapal tersebut datang dari Turki.

Para arkeolog meyakini bahwa kapal tersebut milik prajurit Mesir di bawah pimpinan Admiral Osman Nurredin Bey. Kapal di bawah pimpinannya itu mengalami kerusakan ketika berusaha mencaplok kota Akko.

"Kami mendapatkan fragmen sejarah di area ini pada masa Hellenistik dan sekarang kami menemukan sesuatu yagn sangat penting  mengenai pelabuhan kuno. Kapal karam kuno merupakan bagian lain dari teka-teki yang akan membantu kami menulis ulang sejarah wilayah ini," ujar Buxton.

"Sama seperti dengan para arkeolog bawah air lainnya, saya sangat tertarik untuk menemukan contoh kapal perang multideck kuno yang terawetkan dengan baik. Walau bagaimanapun, kapal ini merupakan teknologi yang sangat hebat, tapi kami belum tahu banyak mengenai desainnya," imbuhnya

Suku Maya Masak Gunakan Bola Tanah


detail berita

GUATEMALA - Para arkeolog yang menggali sisa-sisa sebuah dapur kuno di Escalera al Cielo di Yucatan menemukan fosil bola tanah. Di masa lalu, suku Maya menggunakan bola ta[nah tersebut untuk memasak makanan.

Dilansir dari NBC News, Sabtu (1/12/2012), bola tanah itu memiliki diameter sekira satu sampai dua inci dan berusia lebih dari 1.000 tahun. Bola-bola tanah tersebut mengandung sisa-sisa jagung, kacang, labu dan berbagai tanaman umbi lainnya.

Arkeolog Stephanie Simms dan Francesco Berna dari Boston University, beserta George Bey dari Millsaps College mengatakan, penemuan ini mendukung hipotesis bahwa bola-bola tanah tersebut terlibat dalam aktivitas pemrosesan makanan di dapur.

"Ini pertama kalinya bola tanah liat yang dibakar dipelajari di wilayah Suku Maya, sepengetahuan saya, belum ada seorang pun yang mendokumentasikan penggunaan bola tanah liat dalam cara memasak Suku Maya modern," ujar Simms kepada Discovery News.

Bola tanah liat tersebut digunakan dengan cara dibakar pada api bersuhu rendah dan berulang kali digunakan di dapur. Kemungkinan, bola-bola tersebut diletakkan langsung ke dalam panci makanan untuk memasak atau memanaskannya, selain itu juga digunakan dalam alat memasak serupa oven.

"Kami mengetahui banyak hal mengenai sifat raja dan ratu Suku Maya kuno, namun penelitian jenis ini akan membantu melihat bagaimana cara Suku Maya bekerja di dapur, alat apa yang mereka gunakan dan cara mereka menyiapkan makanannya," papar co-director penelisitan tersebut bersama dengan arkeolog Tomas Gallareta Negron dan antroppolog William Ringle.

Developer Indonesia Perlu "Babysitter"


detail berita
Salah satu kantor startup Color di Palo Alto (Foto: Getty Images)
JAKARTA – Instagram menjadi contoh salah satu startup yang cukup ternama dan populer di dunia. Namun mengapa startup besutan dalam negeri tak mampu menelurkan produk yang mendunia? Menurut salah seorang akademisi dari Universitas Gunadarma I Made Wiryawan, para developer lokal memerlukan bimbingan untuk dapat menjalankan bisnis startup.

“Developer tanah air mampu membuat startup, namun masalahnya mereka tidak mampu melihat pasar sehingga terkadang startup besutan anak negeri kandas ditengah jalan. Oleh karena itu para developer Indonesia membutuhkan bimbingan secara terus menerus. Di mana ketika mereka ada kendala ada pihak yang membimbing,” tutur Wiryana kepada Okezone, Selasa (7/8/2012).

Hingga saat ini, sejumlah startup lokal mulai bermunculan dan mampu berbicara banyak di tingkat global. Salah satunya ialah startup lokal situs jejaring sosial Koprol yang sudah diakuisisi oleh Yahoo.

Sayangnya, Koprol baru-baru ini dilepas oleh yahoo. Melalui keterangan pers yang diterima Ozekone beberapa waktu lalu, Yahoo mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan Satya Witoelar, Fajar Budiprasetyo, dan Daniel Armanto, yang merupakan para pendiri Koprol.

"Yahoo akan mengembalikan semua hak terkait merek dagang dan domain yang diperoleh Yahoo pada saat akuisisi Koprol. Pemberian hak ini akan mengembalikan kepemilikan merek 'Koprol' dan domain terkait kepada para pendiri," demikian keterangan pers yang diterima Okezone.
Selain memerlukan bimbingan, para developer tanah air juga jarang yang memiliki mental entrepreneur yang kuat, sehingga ketika ada masalah ditengah jalan, terlebih soal dana mereka memilih berhenti dan tidak melanjutakan proyeknya lagi.
“Sementara itu ada faktor yang membuat startup anak bangsa sulit untuk maju. Faktor mental disinyalir ikut berpartisipasi, pasalanya banyak para developer tanah air lebih memilih bekerja di perusahaan teknologi ketimbang serius membuat suatu proyek untuk dikembangkan menjadi bisnis startup. Jadi tidak heran ketika mereka mengakami masalah terlebih ketika dibenturkan dengan permasalahan dana, mereka menyerah dan memilih bekerja di perusahaan lain,” pungkas Wiryawan.

Nokia Siapkan Smartphone Layar Fleksibel


detail berita

HELSINKI - Layar fleksibel sebentar lagi akan melenggang ke pasar smartphone dan kemungkinan akan meluncur pada 2013. Pasalnya, banyak beredar laporan bahwa beberapa vendor smartphone besar sedang menyiapkan perangkat mobile dengan layar fleksibel.

Dilansir dari Softpedia, Minggu (2/12/2012), LG dan Samsung selalu disebut sebagai perusahaan yang mempelopori teknologi layar terbaru itu. Terkini, Nokia juga dilaporkan sedang menyiapkan ponsel dengan layar fleksibel.

Bahkan, vendor asal Finlandia itu disebut telah menguji layar fleksibel pada perangkat purwarupa dan memberikan hasil yang baik. "Kami sedang mengerjakan layar fleksibel, ditekuk, dan transparan yang di masa depan nanti bisa menjadi bagian dari ponsel fleksibel, tablet, TV, dan solar cell," kata Prof Ferrai, yang bekerja dengan Nokia kepada BBC.

"Samsung cukup maju dalam bidang ini, tapi kami di Cambridge juga telah melakukan beberapa pekerjaan besar pada purwarupa Nokia," jelasnya.

Jika Samsung dikatakan sedang menggarap perilisan layar Organic Light Emitting Diode (OLED) fleksibel, maka Nokia diduga menggunakan teknologi lain yang bisa menghasilkan panel fleksibel.

Mindtalk.com, Situs Cuap-Cuap Karya Anak Bangsa


detail berita

Mindtalk.com sebagai media sosial karya anak bangsa memulai debutnya pekan lalu. Situs layanan yang mengusung kekuatan interset untuk menghubungkan para penggunannya ini mengombinasikan konsep 'group' dan 'mailing list',

Situs ini memberikan alternatif untuk berbagi, berdiskusi dalam format stream yang lebih simpel dan lebih komplet. Menyebut diri sebagai interest meet-up space, sejak diaktifkan pada September 2011, versi beta mindtalk.com telah menjaring lebih dari 180 ribu pengguna (dan akan terus bertambah) dari 190 negara.

Melalui pantauan Okezone, saat meng-klik mindtalk.com di peramban, halaman muka cukup simpel dan cukup menarik, kemudian pada sisi kanan atas terdapat dua tombol 'login' dan 'sign up'. Nah, bila Anda telah memiliki akun, pastinya cukup melakukan pengisian akun beserta password (kata sandi) Anda.

Namun, bila Anda pengguna baru menu sign up sangat mudah digunakan alias nggak ribet. Pasalnya Anda tak perlu repot, tinggal pilih konek dengan akun Facebook atau Twitter maka Anda akan memperoleh akun dan mengisi sejumlah kolom seperi alamat email untuk konfirmasi dan memasukan kata sandi.

Saat masuk pengguna baru  diminta memilih interest group yang sesuai dengan kepribadiannya. Selanjutnya pengguna akan diantarkan pada pilihan channel yang telah tersedia.

Melalui keterangan yang diterima Okezone, Jumat (23/11/2012), selain kemudahan dalam pengaturan akun, lebih istimewanya lagi, pengguna diberikan fleksibilitas dalam membangun channel sendiri dan mempunyai kepemilikan penuh dalam pengelolaan di dalam channel - tidak bergantung pada moderator seperti umumnya konsep ‘forum’.

Berbeda dengan situs lain, mindtalk.com menawarkan beragam pilihan aktivitas berbagi yang tidak hanya berupa status, pendapat, atau komentar melalui (Share Mind), foto (Share Picture) dan video (Share Video), tetapi juga artikel (Share Article) dalam satu channel, pertanyaan (Ask a Question) dan bahkan penawaran jual-beli (Create Deal).

Untuk saling berkomunikasi dengan sesama, jika ingin secara personal – pengguna tinggal menuliskan pesan (Send Whisper) dengan sistem real-time message yang ditunjukkan dengan penulisan waktu pengiriman. Untuk terkoneksi dengan channel, pengguna tinggal menyantumkan tagar (#) nama channel yang diikuti.

Keunikan lain mindtalk.com, pengguna dapat langsung terhubung dengan sejumlah channel sekaligus. Klasifikasi interest yang difasilitasi mindtalk.com sangat variatif, antara lain Celebrity, Education, Technology, Music, Movie, Sport - hingga saat ini telah terbangun lebih dari 8 ribu  channel dengan sejumlah besar anggota supporter yang loyal.

Habibie: Saatnya Bangkit Bangun Industri Dirgantara Nasional



detail berita

JAKARTA - Menetap di benua maritim seperti Indonesia, menguasai teknologi dirgantara dinilai bisa meningkatkan persatuan dan kesatuan. Terlebih lagi, mantan Presiden Indonesia Soekarno menggaris bawahi pentingnya penguasaan teknologi dirgantara dengan memasukkan Komando Pelaksana Industri Penerbangan pada 1960-an dalam kabinet pemerintahannya.

Hal itu diungkapkan perintis industri penerbangan modern Indonesia sekaligus mantan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie (B.J. Habibie), saat menyampaikan orasi dalam Peringatan 50 Tahun Pendidikan Teknik Penerbangan Institur Teknologi Bandung di Jakarta Convention Center, Sabtu (1/112/2012). Menurutnya, Indonesia harus bisa memiliki wawasan untuk produk dirgantara dan maritim.

Untuk terus bisa mengimplementasikan visi pengembangan kedirgantaraan Bung Karno itu, Habibie mengungkapkan diperlukannya penerus untuk memajukan teknologi dan industri penerbangan Indonesia. "Saya berkewajiban agar ada estafet, supaya tidak dihentikan oleh kekuatan luar negeri," tutur Habibie.

Lebih lanjut, diungkapkan Habibie, Indonesia memiliki tantangan untuk mengembangkan teknologi penerbangan. Sebagai benua maritim yang terdiri dari 80 persen perairan, mengembangkan teknologi penerbangan tentu tidak mudah di Indonesia mengingat luasnya Tanah Air.

"Indonesia itu besar dan benua maritim yang 80 persennya air, tentu dari sabang sampai marauke tidak bisa menggunakan kereta api, terlebih lagi jika datang dari negara lain," jelasnya.

Industi penerbangan bukan hal yang awam bagi Indonesia, terbukti  saat peluncuran N-250 yaitu pesawat regional komuter turboprop rancangan asli IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia) yang diluncurkan pada 1995 menjadi bintang pameran pada saat Indonesian Air Show 1996 di Cengkareng.

"Dibanding negara lain kita sudah mulai sejak tahun 1995 (industri penerbangan), 17 tahun lalu. Kini, kita harus bangkit kembali karena tidak ada "makan siang" secara cuma-cuma, jadi kita harus berkorban dan berjuang," pungkasnya.

T8830, Smartphone "Dua Otak" Rp900 Ribuan dari Huawei



detail berita
Huawei T8830
BEIJING - Harga nampaknya masih menjadi pertimbangan sejumlah vendor untuk menelurkan produk smartphone. Kali ini, Huawei mencoba menyemarakan pasar ponsel pintar dengan harga yang ramah di kantong dengan banderol USD100 atau sekira Rp959 ribu.


Ialah Huawei T8830 hadir kepasaran dengan mengunggulkan kemampuan dua otak alias prosesor dual-core MediaTek MT6517 1.2GHz dan berjalan pada sistem operasi Android rasa Ice Cream Sandwich. Demikian dilansir dari Softpedia, Minggu (2/12/2012).


Smartphone yang mengusung layar 4 inci dengan resolusi 480x800 dan dilengkapi fitur Corning Gorilla Glass ini juga dikemas dengan 512 RAM dan kamera 3.2 megapiksel yang dapat meringkus dan merekam gambar.


Dengan harga yang relatif murah dan spesifikasi yang cukup baik, Huawei T8830 akan bersaing sengit dengan vendor lain di China. Hingga kini belum ada konfirmasi apakah perangkat ini akan meluncur di negara lain termasuk Indonesia.