Rabu, 05 Desember 2012

Ingin Lempar Kopi ke Anak Thaksin, Pramugari Berhenti Kerja

Mantan PM Thaksin bersama putrinya (Foto: The Nation/ANN)
Mantan PM Thaksin bersama putrinya (Foto: The Nation/ANN)
BANGKOK - Seorang pramugari maskapai penerbangan Cathay Pacific berhenti dari pekerjaannya, setelah menulis di Facebook dirinya ingin melempar salah satu penumpangnya. Ternyata penumpang itu adalah putri dari mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra.

Tulisan pramugari itu langsung menimbulkan kehebohan di komunitas online Thailand. Selain mengeluarkan komentar, pramugari itu juga memajang foto dari nomor kursi penumpang dari Peatongtarn Shinawatra. Demikian diberitakan Associated Press, Selasa (4/12/2012).

Tetapi selang beberapa lama kemudian, pihak maskapai penerbangan Hong Kong tersebut mengumumkan, bahwa pramugari yang menimbulkan kehebohan itu sudah tidak bekerja lagi di Cathay Pacific. Menurut pihak maskapai, pramugari itu mundur dari pekerjaannya sebagai bentuk tanggung jawab.

Pihak Cathay Pacific sengaja tidak menyebutkan nama pramugari yang menuliskan hal tersebut. Nama dari nama akun Facebook diketahui, pramugari itu bernama Honey Lochanachai.

Tidak jelas mengapa pramugari itu ingin sekali melemparkan kopi ke arah putri bungsu Thaksin tersebut. Hal tersebut pun tidak disebutkannya di akun Facebook miliknya.

Thaksin, yang selama ini masih dianggap penting dalam politik Thailand, hidup dalam pengasingan di luar Thailand. Ia dikabarkan ingin melarikan diri dari hukuman penjara, akibat kasus korupsi yang diarahkan padanya.

Pria Ini Berprofesi sebagai Pembersih Telinga Warga

Foto : Abbas & pelanggannya (Barcroff India)

NEW DELHI - Muhammad Abbas memiliki profesi yang lain cukup unik ketimbang warga pada umumnya. Setiap hari, pria ini membawa paku yang dilengkapi kapas untuk membersihkan telinga warga dari kotoran.

Selain menggunakan paku besi dan kapas, pria berusia 38 tahun itu juga memanfaatkan pinset untuk mengambil kotortan telinga warga. Abbas selalu menyelipkan peralatan kerjanya di dalam kopiahnya sendiri dan berkeliling untuk mencari pelanggan.

Abbas yakin, bisnis yang dijalaninya saat ini tidak akan berkembang karena generasi muda di India lebih memilih untuk membersihkan telinganya sendiri dengan korek telinga. Namun Abbas mengatakan bahwa, para warga manula di India masih sering menggunakan jasanya.

"Keluarga saya sudah menjalani profesi sebagai seorang pembersih telinga di era Mughal. Saya membersihkan 20 hingga 30 telinga setiap hari, namun mereka umumnya adalah pelanggan tua. Jarang sekali saya melihat seorang pemuda yang meminta saya membersihkan telinganya," ujar Abbas, seperti dikutip Daily Mail, Rabu (5/12/2012).

Setiap harinya, Abbas bisa meraih keuntungan sebesar 20 hingga 50 Rupee atau sekira Rp3.513 hingga Rp78.783 (1 Rupee per Rp175,67) bila membersihkan satu telinga. Usai membersihkan telinga pelanggannya dengan kapas, Abbas pun mengambil pinset untuk mengambil kotoran-kotoran telinga itu dan membuangnya.

Meski terlihat berbahaya, para pelanggan Abbas tidak pernah khawatir akan infeksi dan luka di telinganya. Salah seorang pelannggan, Muhammad Aslam Qureshi, mengaku bahwa dirinya sudah menikmati jasa serupa seperti yang disediakan Abbas selama 17 tahun.

"Saya selalu meminta seseorang untuk membersihkan telinga saya. Jasa ini cukup membuat saya santai dan nyaman. Tidak pernah ada masalah yang muncul di telinga saya

Polisi Tuntut Ganti Rugi Biaya Operasi Payudara

Foto: Orange

LOWICZ – Seorang polisi lalu lintas menghabiskan uang sebesar 5.000 poundstrerling atau sekira Rp77 juta (Rp15.426 per Poundsterling) untuk implan payudara yang dilakukan mantan pacarnya. Namun ketika keduanya putus, si polisi itu menuntut ganti rugi.

Patricja Pajak mengatakan, dia memutuskan hubungannya dengan polisi, Lukasz Molovik, karena mantan pacarnya itu sangat terobsesi dengan ukuran payudaranya. Pajak yang berprofesi sebagai model, sebenarnya tidak ingin melakukan operasi tersebut.

"Saya tidak ingin operasi, tetapi Lukasz terus memaksa saya dan sering mengeluh karena ukuran payudara saya,” ujar Pajak, seperti dikutip The Sun, Selasa (4/12/2012).

"Karena saya mencintainya, maka saya setuju. Tapi, ternyata dia lebih cinta dengan payudara saya daripada dengan saya.," ungkap wanita berusia 24 tahun ini.

Sekarang Molovik, menggugat ganti rugi pada Pajak setengah sejumlah uang yang dihabiskan untuk mengimplan payudaranya.

"Lukasz sangat kehilangan banyak uang untuk implan payudara pacarnya. Namun, setelah Pajak melakukan implan, Lukasz malah diputuskan. Lukasz tidak masalah dengan uang yang dihabiskannya, tapi dia tidak bisa menikmati payudara mantan pacarnya,” ujar pengacaranya.

Perempuan Tertua di Dunia Meninggal Dunia

Foto : Besse Cooper (IST)

GEORGIA - Besse Cooper, perempuan asal Amerika Serikat (AS) yang dinyatakan sebagai perempuan tertua di dunia, menghembuskan nafas terakhirnya. Cooper wafat di usianya yang ke-116 tahun.

Putra Cooper, Sidney Cooper, mengatakan bahwa ibunya meninggal di panti jompo yang terletak di dekat Atlanta, Georgia. Sebelumnya, Cooper sempat menderita sakit perut karena virus.

Tepat pada Selasa pagi, perempuan kelahiran Tennessee itu tengah menonton acara televisi tentang perayaan natal. Beberapa saat kemudian Cooper sesak nafas dan diberikan bantuan oksigen. Meski demikian, nyawanya tidak tertolong.

"Dengan rambutnya yang sudah tertata, dia terlihat ingin pergi," ujar Sidney Cooper, seperti dikutip Associated Press, Rabu (5/12/2012).

Cooper masuk ke dalam Guinness World Record sebagai orang tertua di dunia pada Januari 2011. Sebelum Cooper dinobatkan sebagai orang tertua, Guinness World Records memilih perempuan asal Brasil, Maria Gomes Valentin. Namun Valentin yang lahir 48 hari lebih dulu dari Cooper, meninggal dunia pada 21 Juni 2011.

Sejauh ini, klaim atas gelar orang tertua di dunia terus bermunculan. Seorang nenek di Bama, China, turut mengklaim dirinya sebagai manusia tertua di dunia. Perempuan yang bernama Luo Meizhen mengklaim dirinya berusia 127 tahun.

Alami Kebutaan, Duthie Sembuhkan Diri dengan Whisky

Foto: Orange

WELLINGTON – Seorang pria di Selandia Baru tiba-tiba mengalami kebutaan setelah ia menenggak segelas vodka. Pria bernama Denis Duthie itu meminum vodka tersebut dalam acara perayaan ulang tahun perkawinan emas orangtuanya.

“Saya kira keadaan menjadi gelap karena saya lupa waktu dan hari telah malam. Namun ternyata saat itu hari masih sore. Saat saya berusaha menyalakan lampu saya tetap tidak bisa melihat apa-apa, saya benar-benar menjadi buta,” ujar Duthie, seperti dikutip New Zealand Herald, Rabu (5/12/2012).

Petugas medis yang memeriksa Duthie menyatakan vodka yang diminumnya bereaksi terhadap pengobatan atas diabetes yang dideritanya. Rekasi tersebut membuat tubuh Duthie mengalami keracunan methanol yang membuatnya tiba-tiba mengalami kebutaan.

Pria tersebut kemudian disuruh untuk mengkonsumsi banyak ethanol untuk dapat menetralisir racun yang membuatnya buta. Sayangnya saat itu rumah sakit yang didatangi oleh Duthie sedang kehabisan persediaan Ethanol.

Namun petugas medis di rumah sakit tersebut tidak kehabisan akal, ia kemudian pergi ke toko minuman terdekat untuk membeli sebotol Whisky. Whisky diketahui mengandung Ethanol dalam jumlah besar.

Ia kemudian memasukkan Whisky tersebut ke tubuh Duthie dengan menggunakan pipa. Usaha tersebut terbukti manjur setelah Duthie berhasil mendapatkan penglihatannya kembali 5 hari setelah pengobatan dilakukan.

“Saat itu saya minum Whisky merek Johnnie Walker, Whisky merek itu sangat enak rasanya dan ternyata ampuh mengobati kebutaan saya,” sebut pria yang sehari-harinya bekerja sebagai guru memasak itu.

Perempuan Tertinggi di China Tutup Usia

Foto : Yao Defen (n-tv)
BEIJING - Yao Defen, perempuan tertinggi di China telah menghembuskan nafas terakhirnya pada 13 November, namun kabar kematiannya baru muncul hari ini. Yao meninggal di usianya yang ke-39.

Perempuan dengan tinggi badan 233 centimeter itu meninggal di rumahnya yang terletak di Desa Shitang. Yao menyidap penyakit gigantisme karena tumor di kelenjar bawah otaknya. Demikian, seperti diberitakan Telegraph, Rabu (5/12/2012).

Tumor itu ditemukan usai Yao kelelahan sehabis bermain basket dan diangkat pada 2006 silam. Meski demikian, Yao tetap mengalami gangguan kesehatan lain. Pada 2009, Yao sempat pingsan karena adanya pembekuan darah di otaknya.

Yao dinobatkan sebagai perempuan tertinggi di dunia oleh Guinness World Records pada Januari 2010. Perempuan itu sendiri berasal dari keluarga yang miskin dan tidak pernah terjangkau oleh bantuan pemerintah.

Pada pagi hari setelah Yao ditemukan meninggal dunia, para tetangga Yao mendengar teriakan ibunda perempuan tinggi besar itu. Peristiwa itu terjadi saat warga setempat sedang sarapan dan mereka pun langsung menghampiri rumah Yao.

"Saya melihat Yao terbaring di tempat tidur, namun dia tidak bernafas. Saudaranya pun pulang ke rumah dengan cepat dan setelah itu dokter mengumumkan bahwa, dia sudah meninggal dunia," ujar salah seorang tetangga Yao.

Usai mendengar kematian putrinya, ibunda Yao langsung menangis, begitu pula saudaranya, Yao Deqing. Ibunda Yao langsung dibawa ke Hefei.

Perempuan Ini Menyusui Monyet Peliharaannya

Foto : europics

NANYANG – Seorang istri pelatih monyet telah mengungkapkan rahasia sukses suaminya sebagai salah satu pelatih monyet paling ternama di China. Perempuan itu ternyata menyusui monyet peliharaannya sendiri.

Jiao Xinzhen, mengungkapkan metode aneh yang sering dilakukan di tempat pelatihan monyet suaminya, Huang Aiqing di Nanyang, provinsi Henan. Huang, merupakan salah satu pelatih monyet yang biasa menyalurkan bakat monyet-monyetnya untuk bermain film, sirkus, teater dan artis jalanan.

"Beberapa bayi monyet kadang datang ke tempat tidur kami di malam hari untuk menghisap payudara saya. Saya merasa mereka seperti anak-anak saya," ,” ujar Jiao.

Pasangan ini bahkan telah mengadopsi satu monyet sebagai anak kedua dan teman bermain untuk anak mereka, Ti.

"Ketika saya melihat dia bermain dengan anak saya, saya bisa melihat seberapa dekat kita dengan mereka dan mereka kepada kami dan saya senang anak saya memiliki teman bermain yang baik," ujar Huang. Seperti dilansir Daily Mail,