Kamis, 06 Desember 2012

Demi Kosmetik, Wanita Ini Habiskan Rp277 Juta



detail berita
Sophie
WANITA dan kosmetik memang dua sejoli yang sulit terpisahkan. Bahkan, saking rekatnya, wanita rela habiskan uang jutaan demi membeli kosmetik yang umumnya jarang mereka gunakan semua.

Kebutuhan make up bagi wanita memang jadi hal dasar yang dipenuhi setiap hari. Menurut survei yang dilakukan The Body Shop ditemukan bahwa hampir lebih dari setengah wanita tidak menggunakan perawatan kulit yang dibelinya dan sepertiga dari wanita hanya ingin membeli produk tersebut tanpa memiliki ketertarikan untuk menggunakannya kelak.

Seperti yang dilakukan Sophie Muller, salah satu penggemar produk kecantikan ini misalnya. Dia mengatakan bahwa sangat tergila-gila dengan produk kecantikan terutama ketika ada rilis koleksi terbaru. Tidak hanya itu, dia pun bisa menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer hanya untuk melihat tutorial dan latihan teknik make-up baru melalui Youtube.

“Obsesi saya terhadap kosmetik dimulai ketika berusia 13 tahun dan saya menyadarinya ketika mendapatkan 15 sertifikat kecantikan. Sejak itu, saya mulai menghabiskan banyak uang sekira Rp277 juta selama setahun hanya untuk produk kecantikan,” ungkap ibu dari dua orang anak ini.

Dia mengaku sangat mencintai riasan mata dan mempunyai hampir 45 produk eye shadow merek MAC. Lucunya, hanya dua produk yang baru dipakai dari keseluruhan produk yang dimiliki.

“Keseluruhan koleksi make up saya mungkin bernilai Rp46 juta, tapi suami saya tidak tahu berapa banyak yang saya habiskan untuk kecanduan kecilku ini," tambahnya.

Beruntung, kebiasaan tersebut mulai surut ketika dia memiliki buah hati. "Setelah memiliki anak, cara memandang diri Anda berubah. Make up tidak hanya digunakan untuk menyenangkan diri, tapi membantu Anda untuk menyembunyikan kelelahan kulit dan menunjukkan pada dunia bahwa saya bisa menyembunyikan mata yang sembap karena kurang tidur dengan sentuhan make up. Saya selalu menonton video tutorial di Youtube yang bisa menunjukkan bagaimana untuk menyempurnakan riasan wajah yang lelah, dan kemudian saya aplikasikan,” jelas wanita asal Pembrokeshire, West Wales, Inggris.

"Saya tahu telah membeli banyak kosmetik, tapi saya tidak pernah berpikir untuk membuangnya dengan sia-sia. Meski realitanya, banyak di antaranya yang tergeletak begitu saja di meja rias dan belum tersentuh sama sekali,” tutupnya, seperti dilansir The Sun.

CTI Rilis Woven Indonesian Textile For Home

detail berita
Peluncuran buku dari CTI

INDONESIA memang kaya akan khazanah budaya. Terutama dengan ragam hias berupa kain tradisional.

Salah satunya sebut saja tenun. Kain asli Indonesia tersebut memang semakin banyak diminati. Apalagi, tenun juga kini tidak diterjemahkan dalam busana saja, melainkan sudah diaplikasikan dalam interior.

Berangkat dari itulah, Cita Tenun Indonesia kembali meluncurkan buku berjudul Woven Indonesian Textile For Home yang merupakan kumpulan dari 14 desainer produk interior Indonesia. Mereka di antaranya Agam Riadi, Andi Lim, Anita Boentarman, Ary Juwono, Eko Priharseno, Fifi Fimandjaja, Joke Roos, Prasetio Budhi, Reza Wahjudi, Roland Adam, Sammy Hendramianto, Shirley Gouw, Su Yin Pramono, dan Yuni Jie.

"Kita memang menonjolkan suatu karya untuk lebih dikenal," kata Ketua Umum CTI Okke Hatta Rajasa saat berbincang dengan Okezone pada peluncuran buku Woven Indonesian Textile For Home di Senayan City, Jakarta Selatan (30/11/2012).

Oleh karena itu, dengan dirilisnya buku tersebut, Okke berharap bahwa nantinya bisa menjadi referensi bagi masyarakat Indonesia agar lebih mengenal bahwa tenun juga tidak terbatas pada aplikasinya.

"Melalui buku ini juga bisa memberi inspirasi baru bagi kalangan interior bahwa tenun juga bisa diolah jadi hiasan rumah dan mendatangkan uang," tutupnya.

Seksi Berseragam Polisi Wanita, Model Ini Malah Dibui

detail berita
Model Cina, Wang Xiomeng
NIAT hati untuk memberikan sentuhan seksi pada seragam kepolisian dalam sebuah pemotretan iklan. Namun bukannya apresiasi yang didapat, melainkan hukuman penjara yang mesti dilaluinya.
 
Wang Xiomeng, model cantik berusia 23 tahun ini harus membayar denda sebesar Rp4,5 juta karena berpose sebagai WPC dalam pemotretan sampul novel yang bertema polisi wanita. Dalam pemotretan itu, Xiomeng terlihat sedang duduk di atas tempat tidur dan menggulung stocking hitam untuk dikenakan di kakinya. Tampak jelas, model cantik itu mengenakan seragam polisi wanita dan topi polisi serta celana pendek.
 
Pada foto lainnya, ia terlihat mengunggah fotonya yang masih mengenakan seragam polisi tersebut sambil membuka kancing atas, sehingga memperlihatkan payudara seksinya.
 
Foto itu pun langsung jadi perbincangan hangat di dunia maya. Pemerintah China sendiri yang melihat foto tersebut langsung mengambil tindakan tegas. Sang model seksi diganjar dengan hukuman penjara sembilanbulan karena dianggap melecehkan profesi polisi wanita.
 
“Kostum itu hanya untuk kebutuhan pemotretan, saya begitu bodoh,” ungkapnya kepada majalah Fengtai, Beijing, seperti dilansir The Sun.

Putrinya Jadi Desainer, Mimpi Ida Royani Terwujud

detail berita
Ida Royani & Jenahara

SETIAP orangtua tentu ingin buah hati tercintanya sukses. Terlebih jika keberhasilannya juga bisa diakui oleh banyak orang.

Pun sama halnya yang dialami oleh artis dan desainer Ida Royani. Memiliki salah satu putri yang kini meneruskan jejaknya sebagai desainer tentu menjadi kebanggaan yang luar biasa.

"Saya bangga punya penerus yah dengan Jehan (panggilan Jenahara), dari dulu memang bercita-cita ingin punya anak yang bisa menjadi desainer," ucap Ida Royani saat ditemui pada pembukaan butik Jenahara di Kemang, Jakarta Selatan, (29/11/2012).

Kebanggaannya ini tentu bukan tanpa alasan. Pasalnya, sejak dulu Ida memang memimpikan putrinya itu menjadi desainer seperti dirinya.

"Saya memang dari dulu cita-citanya ingin punya anak yang bisa nerusin apa yang saya lakukan," tuturnya.

Maka tak heran jika rasa bangganya, diwujudkan dalam bentuk berbagai dukungan yang diberikan pada Jenahara. Termasuk sebagai penasihat peribadinya yang paling dipercaya.

"Mendukung sekali yah, sering beri saran walaupun dia juga punya pandangan sendiri dan kadang juga ada konflik kecil," tutupnya.

Kebutuhan Model Muslimah Kian Meningkat

detail berita
Model muslimah
PERKEMBANGAN industri fesyen memunculkan peluang baru bagi pelaku mode yang berkecimpung di dalamnya. Selain peluang menciptakan busana, lahan untuk membesarkan model muslimah pun terbuka lebar.

Busana muslim yang banyak diminati orang memberikan angin segar bagi pelaku industri ini. Pasalnya, banyaknya desainer yang memeragakan busana di berbagai pergelaran busana, pemotretan di majalah, syuting di televisi, dan berbagai media lainnya membuat pekerja kreatif memanfaatkan peluang tersebut. Salah satu yang dimunculkan, yakni keberadaan model muslimah yang bisa memenuhi kebutuhan acara berbau Islami.

Melihat tingginya permintaan tersebut, sebuah agensi bernama Zaura Models pun hadir untuk memenuhi kebutuhan para desainer busana muslim.

Kehadiran agensi ini dituturkan Ashfi Qamara, Creative Director Zaura Models sebagai bentuk pernyataan bahwa dunia modeling pun tak selamanya bercitra negatif.

"Kita ingin menunjukkan dunia yang baik dalam industri model, menerapkan akhlak yang baik. Memang tidak luput juga yang namanya looks penting dalam dunia model dan itu semua masih jarang didapatkan di model muslimah. Yang penting model itu harus berkarakter tidak hanya menang cantik saja," tuturnya saat berbincang dengan Okezone di acara Hijub Model Looks yang berlangsung di KOI Kemang Cafe, Jakarta, Selasa (27/11/2012).

Meski demikian, Ashfi tak memungkiri jika ada kendala yang ditemuinya ketika mengikutsertakan model muslimah dalam sebuah pergelaran busana. Permasalahannya yakni berada di backstage. Pasalnya, ketika model harus dengan cepat berganti busana di backstage, kendalanya banyak pekerja di dalamnya yang bukan wanita.

Menghadapi hal itu, Ashfi pun mencari cara lain. Menaungi model yang dibawanya, dia kerap menyediakan sekat agar proses ganti baju tak terganggu.

"Sejauh ini kita masih kesulitan mencari sekat, tapi sekarang sudah mulai ada sekat. Hal ini juga nantinya menjadi perhatian khusus kita saat berada di backstage," tutupnya mengakhiri perbincangan.

HijUp Model Look, Saatnya Jadi Model Muslimah Tenar

detail berita

PERKEMBANGAN industri fesyen muslim terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal itu pun dibarengi dengan tingginya permintaan model muslimah yang menjadi kebutuhan desainer busana muslim saat mengikuti fashion show.

Guna mendukung perkembangan busana muslim tersebut, HijUp.com menyelenggarakan ajang pencarian bakat-bakat baru di bidang model, khususnya model busana muslim. Melalui acara bernama HijUp Model Look, diharapkan bakal lahir model-model yang sesuai dengan karakter seorang muslimah di mana nantinya bisa berkontribusi bagi perkembangan industri busana muslim Indonesia.

Diajeng Lestari, Managing Director HijUp.com mengutarakan bahwa kebutuhan akan model profesional yang berhijab kini makin tinggi kebutuhannya berdasarkan keinginan para desainer muslim Indonesia juga.

“Pemerintah juga mempunyai misi pada 2020 akan menjadikan Indonesia sebagai pusat mode busana muslim dunia, sehingga kebutuhan terhadap modelnya pun seiring mengikuti. Dan ini bukan pekerjaan sendiri melainkan juga pekerjaan rumah bersama-sama,” tuturnya saat konferensi pers HML yang berlangsung di KOI Kemang CafĂ©, Jakarta, Rabu (28/11/2012).

Sama halnya dengan kontes kecantikan pada umumnya, poin looks menjadi penilaian utama dalam pemilihan model tersebut. Namun selain nilai tersebut, para peserta juga akan dilihat dalam tiga kriteria, yaitu looks, moral, dan spirit.

Nantinya, para finalis yang berhasil lolos ke ajang ini bakal mendapatkan pendidikan dasar modeling, pengembangan kepribadian, kelas acting, serta kurikulum terkait lainnya. Harapannya, para model muslimah ini nantinya bukan hanya cantik di luar saja, akan tetapi juga memiliki good attitude dan nilai tambah yang dapat mewakili personal muslimah di seluruh dunia.

“Kita ingin muslimah yang mengenakan hijab bisa memunculkan kepercayaan dirinya, karena ajang ini bukan ajang kecantikan biasanya. Selain itu, tiap orang juga butuh figur publik yang bisa dijadikan role model. Oleh sebab itu, diharapkan mereka yang mengikuti ajang ini bisa menjadi panutan bagi wanita muslimah lainnya,” jelasnya.

Wanita muslimah yang bisa mengikuti ajang ini harus memiliki syarat sebagai berikut, berusia 16-25 tahun dengan tinggi minimal 165 cm, berat badan proposional, fotogenic dan memiliki good attitude. Adapun juri yang akan terlibat dalam kegiatan ini adalah Diajeng Lestari (Managing Director HijUp.com), Zaskia Adya Mecca (Casting Director Dapur Film), Ashfi Qamara (Creative Director Zaura Models), dan Vicky Astro (Fashion Photographer VAP).

Tenun Mulai Diaplikasikan dalam Bentuk Beragam

detail berita
Okke Hatta Rajasa
SEBAGAI negara yang terdiri dari berbagai kebudayaan, tentunya Indonesia juga kaya ragam hias yang dihasilkan. Salah satunya adalah tenun.
Ya, popularitas tenun memang kini mulai beranjak naik seiring dengan peminat dari berbagai kalangan. Tenun tidak hanya dijadikan sekadar busana. Tapi saat ini kain khas Indonesia tersebut juga sudah mulai diaplikasikan dalam bentuk lain seperti interior.

Meski begitu, tentu saja ada perbedaan dengan tenun yang digunakan untuk keduanya.

"Untuk kebutuhan fesyen dan interior, kita ubah warna dan tekturnya. Pengolahan dan aplikasi motifnya pun juga beda," tutur Okke Hatta Rajasa saat berbincang dengan Okezone usai peluncuran buku Woven Indonesian Textiles For Home di Senayan City, Jakarta Selatan, Jumat (30/11/2012).

Namun terlepas dari berbagai perbedaan tersebut, Okke mengaku bangga dengan perkembangan tenun saat ini. Sebab, pengolahan tenun yang berbagai macam tersebut pada akhirnya akan membawa sebuah keuntungan tersendiri.

"Harapan kami kontribusi ini mendapat nilai tambah pada pengrajin dan negara," terangnya.