Selasa, 04 Desember 2012

Anak Emas Rodgers Kemungkinan Bertahan di Anfield


Raheem sterling - Liverpool (Foto: istimewa)

LIVERPOOL – Pelatih Liverpool, Brendan Rodgers yakin anak emas Liverpool, Raheem Sterling akan menandatangani perpanjangan kontrak dan akan bertahan di Anfield. Pemain yang akan berulang tahun ke18 pada 8 Desember nanti, memang cukup menyita perhatian musim ini, karena penampilannya impresif.

Raheem Sterling memiliki musim pertama yang mengesankan dengan tim senior The Reds dan telah membuat debut bersama tim nasional Inggris saat Three Lions melakoni laga persahabatan melawan Swedia. Rodgers mengatakan kesepakatan jangka panjang untuk menjaga Sterling di Anfield hanya masalah waktu.

“Perbincangan antara klub dan agennya berjalan baik, dan komunikasi bagus terjalin. Kami berharap dapat menyelesaikan permasalahan ini dengan cepat,” kata Rodgers, seperti yang dilansir IbTimes.

Rodgers mengakui bakat yang dimiliki Sterling sangat luar biasa dan bakat yang dimilikinya pasti diinginkan tim-tim besar. Tapi, Rodgers meminta Sterling untuk benar-benar mempertimbangkan sesuatu secara matang sebelum memutuskan.

Rodgers mengakui ia merasa khawatir jika terlalu memaksakan pemain itu lebih sering tampil, terkait masalah psikologi.

“Ada satu saat di mana kami harus memberikan dia sedikit kelonggaran. Dia masih muda, dan masih perlu waktu untuk belajar memahami permainan. Dia punya elemen teknik dan taktik yang perlu ditingkatkan,” ucap Rodgers.

“Tapi hal paling besar adalah level psikologi. Kelelahan mental bisa saja terjadi. Sejauh ini dia bermain luar biasa. Dia sudah mencapai taraf setinggi ini pada akhir November, dan sangat brilian. Tapi ada satu saat di mana dia membutuhkan waktu untuk santai.”

Agger: The Reds Jauh Lebih Baik



Danny Agger. (Foto: Reuters)

LIVERPOOL - Bek tangguh Liverpool, Daniel Agger mengatakan bahwa musim ini Liverpool lebih baik dari musim sebelumnya. Meskipun saat ini The Reds masih bertengger di posisi 11 klasemen sementara Premier League.

Usai menjalani 15 pertandingan, para punggwa Brendan Rodgers hanya mampu mengumpulkan 19 poin. Tertinggal 17 poin dari pimpinan klasemen, Manchester United. The Reds hanya mampu meraih 4 kemenangan, 7 kali seri, dan 4 kekalahan, membuat tim yang bermarkas di Anfield ini terlempar ke papan tengah.

Semusim lalu saat dinahkodai Kenny Dalglish posisi Liverpool juga tidak terlalu baik. The Reds hanya mampu finis di peringkat ke-6.

Banyak kesamaan yang terjadi antara era Dalglish dan Rodgers. Keduanya sama-sama gagal mengkonversi peluang menjadi gol yang membuat The Reds selalu gagal meraih poin penuh. Namun, meski faktanya demikian Agger tetap mengatakan tim Liverpool sekarang lebih baik.

“Beberapa pertandingan terakhir kami telah bermain sangat baik,”ujar Agger, seperti disitat Football 365, Selasa (4/12/2012).

“Kepercayaan diri adalah modal yang paling utama dan saya pikir kami memilikinya sebagai tim. Kami berani memegang bola dan kami ingin selalu maju,”sambung bek berusia 27 tahun itu.

Gol tunggal Agger ke gawang Southampton akhir pekan kemarin, merupakan gol perdananya musim ini, sekaligus menjadi gol penentu kemenangan The Anfield Gank.

Hal tersebut tentu saja membuat kapten tim nasional Denmark itu kian percaya diri dalam menghadapi laga-laga selanjutnya.

Legenda Prediksikan Liverpool Gagal ke Liga Champions


Ian Rush (Foto: Reuters)
Ian Rush (Foto: Reuters)
LIVERPOOL – Legenda Liverpool, Ian Rush, menyatakan keyakinannya bahwa mantan klubnya itu hanya bisa finis di posisi keenam klasemen Premier League musim ini.

The Reds mengalami awal musim yang buruk, tetapi belakangan mulai menunjukkan tanda-tanda positif setelah saat ini hanya terpaut empat poin dengan Everton, yang menduduki peringkat keenam klasemen sementara.

"Saya ingin berpikir kami bisa finis di enam besar," kata Rush, seperti dilansir Goal, Rabu (5/12/2012). "Saya pikir itu adalah apa yang mereka (Liverpool) harus lakukan, dan dengan performa sekarang dan di mana mereka berada saat ini, saya merasa mereka masih bisa melakukannya,” lanjutnya.

"Mereka tidak bermain buruk, mereka bermain dengan baik dan hanya sangat tidak beruntung, dan terutama dalam penyelesaian akhir,” ujarnya.

Menurut Rush, Liverpool harus lebih baik dalam urusan mencetak gol, karena hal itu akan banyak membantu Steven Gerrard cs memperbaiki posisi mereka di akhir musim. Selain itu, Rush juga menilai, The Reds tak boleh kehilangan poin saat melawan klub yang posisinya di bawah mereka.

"Itulah yang mereka harus lakukan (mencetak gol), karena jika Anda tidak melakukan itu, lawan akan berbalik dan mencetak gol,” paparnya.

"Ini berbeda jika bermain tandang, ketika di Anfield, kami harus memenangkan pertandingan-pertandingan melawa tim yang berada di bawah kami,” pungkasnya.
 

Suso: Rodgers Seperti Pelatih Spanyol



Suso. (Foto: Reuters)

LIVERPOOL - Pada musim pertamanya di Anfield, Brendan Rodgers belum mampu membawa Liverpool tampil konsisten dan memuaskan. Namun, gelandang The Reds, Suso memuji Rodgers sebagai pelatih hebat dan berkarakter, layaknya pelatih asal Spanyol.

Usai membawa Swansea City, yang notabene tim promosi, finis di papan tengah klasemen akhir Premier League musim 2011/12, Rodgers dipercaya untuk menggantikan Kenny Dalglish di Liverpool. Namun, ternyata pekerjaan yang dia emban tidaklah mudah, dan saat ini The Reds tertahan di peringkat 11 klasemen sementara.

“Dia selalu memperhatikan hal-hal detail. Jika tim membuat kesalahan pada pertandingan, atau dia pikir ada yang salah dengan taktik, maka dia akan terus mencoba memperbaikinya pada sesi latihan,” ujar Suso kepada situs resmi klub, seperti dilansir Goal, Rabu (5/12/2012).

“Cara seperti ini membuat tim tak akan melakukan kesalahan yang sama. Dia seperti pelatih asal Spanyol,” sambung pemain bernama lengkap Jesús Joaquín Fernández Sáezde la Torre tersebut.

Suso, yang pertama kali menginjakkan kaki di Liverpool pada 2010 tersebut juga mengatakan bahwa ciri khas pelatih Spanyol adalah dengan banyak membiasakan para pemainnya berada dekat dengan bola. Menurutnya, hal tersebut jarang ditemukan di dunia persepakbolaan Inggris.

“Dia memastikan bahwa para pemain selalu dekat dengan bola selama sesi latihan. Ini merupakan tip yang bagus bagi setiap orang -jika selalu menyentuh bola, maka kontrol bola Anda akan meningkat,” tandas Suso.

Gagal di AFF Cup, Masa Depan Nilmaizar Aman


Nil Maizar (Foto: Heru/Okezone)

JAKARTA – Kegagalan di ajang AFF Cup 2012, tak membuat posisi pelatih tim nasional (Timnas) Nilmaizar bakal tergusur. Bahkan, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengisyaratkan ingin mempertahankan mantan mantan pelatih Semen Padang.

PSSI sendiri baru akan mengevaluasi kinerja Timnas minggu depan, tapi pada gelagatnya PSSI memberi isyarat untuk mempertahankan Nil sebagai pelatih Timnas Indonesia hingga pergelaran kualifikasi Piala Asia.

"Kami belum membicarakan soal ada pergantian posisi Nil. Kami akan melakukan evaluasi Timnas Minggu depan karena akan konsentrasi menghadapi kualifikasi Piala Asia tahun depan,” ucap Koordinator Timnas, Bob Hippy, Senin (3/12/2012).

Bob juga menganggap gagalnya Timnas di Piala AFF lalu tidak sepenuhnya salah sang pelatih ataupun pemain. Baginya, waktu dari persiapan tim sendiri yang kurang cukup dan keterbatasan para pemain disebutnya sebagai salah satu faktor utama.

"Waktunya mepet, pemain kami pun terbatas. Pemain naturalisasi juga tidak cukup waktu untuk beradaptasi. Selain itu, jam terbang dari kompetisi juga masih kurang,” lanjut Bob.

Selain itu, dia meminta Andik Vermansah dkk tidak larut dalam kesedihan. Menurutnya, Timnas masih bisa menunjukkan penampilan lebih baik di ajang berikutnya. “Bagaimana caranya persiapan kami lebih matang. Jangan pikirkan hasilnya dulu. Saya berharap pemain mampu tampil lebih baik,” simpul Bob.

Indonesia akan memulai petualangan di ajang Kualifikasi Piala Asia 2015, Timnas Garuda tergabung di Grup C bersama Irak, Arab Saudi, dan China. Indonesia akan melakoni laga Perdana pada 6 Februari 2013 di markas Irak.

Kubu KPSI Jawab Imbauan Menpora Soal Timnas



Joko Driyono (Foto: Okezone)

JAKARTA – PSSI versi Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) mengaku mengadakan pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng Selasa pagi tadi. Pihak KPSI, yang diwakili oleh Joko Driyono dan Hinca Pandjaitan, bertemu Menpora untuk menjelaskan alasan mengapa PSSI versi KPSI menolak imbauan untuk melepas para pemain timnas yang berlaga di ISL, kompetisi di bawah kendali KPSI.

Dalam pertemuan itu, menurut Joko, Menpora meminta agar pembentukan timnas harus sesuai dengan kesepakatan Mou, yakni timnas di bawah kendali Joint Committee (JC).Menurutnya, Menpora juga sudah menyampaikan kepada para pihak guna menyelesaikan masalah ini dalam kerangka MoU. JC beranggotakan delapan orang. Empat anggota dari kubu PSSI dan empat dari KPSI.

KPSI melarang para pemain ISL untuk bergabung di timnas Indonesia karena menganggap lembaga pimpinan Djohar Arifin itu menyalahi MoU dalam pembentukan timnas. Menurut kubu KPSI, amanat MoU bahwa JC bisa mengharmonisasi timnas berarti JC yang seharusnya mengendalikan Timnas. Sementara itu, PSSI beranggapan lain. Kata “Harmonisasi” menurut PSSI berarti JC turun tangan bila ada masalah dengan klub dalam pemanggilan pemain.

Selain bertemu menteri, pihak KPSI juga melakukan balasan surat imbauan Menpora yang meminta pemain ISL agar bergabung dengan Timnas proyeksi Piala AFF 2012.

"Sudah sejak awal saya bilang. Jika memang Timnas dipersiapkan dengan di bawah kendali JC, maka tidak ada masalah bagi kami. Yang selama ini terjadi kan Djohar cs hanya melakukan persiapan Timnas asyik sendiri. Selama sesuai dengan kesepakatan Mou, maka kami akan izinkan pemain ISL untuk bergabung dengan Timnas demi kepentingan bangsa dan negara," ujar La Nyalla Mahmud Mattalitti ketua umum PSSI versi KPSI, dalam rilis yang diterima Okezone.

Masih kata La Nyalla, ini bukan hanya bicara soal nasionalisme maupun kecintaan kepada tanah air, namun Timnas saat ini adalah Timnas yang harus patuh dengan Mou yang sudah disepakati. "Oleh karena itu harus taat pada aturan dan Mou."

Anggota JC dari KPSI, Hinca Pandjaitan menambahkan, untuk itu, dalam waktu dekat ini, JC akan kembali menjalankan fungsinya dengan menggelar pertemuan untuk segera menjalankan himbauan Menpora yang meminta Timnas di bawah kendali JC.

"Dengan waktu yang sangat singkat ini, maka JC harus segera cepat melakukan pertemuan dengan kondisi apa pun. Karena untuk kepentingan bangsa dan negara ini, Timnas harus Timnas yang terbaik. Yang membuat kami mau melepas pemain ISL itu karena pemikiran dan konsep yang berada di kami ternyata satu pikiran dengan Menpora. Menpora juga sangat paham betul dengan fungsi JC pasca Mou ditandatangani. Jadi JC harus segera kumpul demi Timnas," terangnya.

Hinca pun mengklaim bahwa Menpora sepakat dengan keinginan pihak KPSI agar Nil Maizar dan Alfred Riedl melakukan pertemuan untuk mediasi. Namun, dia membantah itu sebagai bentuk intervensi pemerintah terhadap Timnas.

"Selain itu, Menpora juga sepakat Nil Maizar dan Alfred Riedl bisa melakukan mediasi dan pertemuan untuk membicarakan komposisi pemain. Waktu sudah sangat dekat, kita berdoa semoga pihak-pihak bisa mematuhi isi MoU dan imbauan Menpora di mana Timnas harus di bawah kendali JC,"ujar Hinca. Hinca menambahkan, teknis pemanggilan pemain ISL segera akan disiapkan dan diinstruksi kepada klub-klub ISL. "Namun, setelah pertemuan JC dilaksanakan. Teknis masuknya pemain ISL baru dilakukan setelah JC melakukan pertemuan sesegera mungkin," tandasnya.

Sekadar diketahui, pada rapat JC terakhir pada 22 Oktober, KPSI yang telah menunjuk La Nyalla sebagai Ketua Umum PSSI dengan menggelar KLB di Ancol pada 18 Maret, bersikukuh untuk menjadikan Alfred Riedl sebagai pelatih Timnas.

Alasannya, Riedl dianggap pelatih yang memiliki kemampuan lebih baik dari pelatih timnas saat ini, Nil Maizar. Keinginan itu ditolak oleh kubu PSSI pimpinan Djohar Arifin dengan alasan bisa mengganggu persiapan tim karena ajang AFF 2012 sudah sangat dekat.PSSI sempat menawarkan posisi direktur teknik timnas untuk Riedl, namun kubu KPSI menolak karena Riedl harga mati untuk melepas para pemain ISL ke Timnas Indonesia.
 

Lepas Pemain ke Timnas, Persib Tunggu Keputusan KPSI


BANDUNG – Masalah yang dihadapi timnas Indonesia jelang diputarnya Piala AFF 2012, seolah tidak berujung. Tanda-tanda para pemain Indonesia Super League (ISL), bergabung dalam tim nasional (timnas) bentukan PSSI masih tampaknya masih belum bisa terwujud.

Hal itu terungkap saat manajer Persib Bandung Umuh Muchtar mengakui belum ada kepastian dari pihak KPSI dalam memberikan izin pemainnya ke timnas. “Saya sudah menelepon Joko Driyono, belum ada kabar pemain sudah diperbolehkan bergabung ke timnas,” kata Umuh.

Joko sendiri merupakan anggota Joint Committee (JC) dari pihak Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).Seperti diketahui, tercatat ada dua nama pemain Persib yang didaftarkan ke AFF yaitu Firman Utina dan I Made Wirawan. Kedua pemain yang didaftarkan PSSI kepada AFF belum mendapatkan izin dari KPSI.

Sebelumnya, anggota JC dari KPSI lainnya, Hinca Panjaitan, mengungkapkan untuk melepas pemain ISL dalam pertemuan dengan Menpora Andi Mallarangeng.Umuh menambahkan, ketimbang masalah pemain timnas tak selesai-selesai, dirinya menyarankan agar dilakukan pertandingan antara pemain yang memperkuat ISL dan IPL.

“Saya pribadi menyarankan tidak usah lihat legal atau ilegalnya kompetisi. Kalau mau cepat damai tandingkan saja pemain ISL dan IPL untuk pembentukan timnas,” pungkasnya.