Selasa, 04 Desember 2012

PBB Ajak Perangi Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

Foto: the Straits Times
Foto: the Straits Times
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Michelle Bachelet menyebut praktik mutilasi alat kelamin perempuan sebagai sebuah tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Bachelet pun mengajak seluruh negara untuk memerangi praktik tersebut.

"Ada konsensus internasional yang menyatakan bahwa mutilasi alat kelamin perempuan tidak dapat dibenarkan, dan ini sangat mencederai korban. Tidak ada pula ajaran agama manapun yang memperbolehkan praktik ini," ujar Bachelet, di Hotel Ritz Carlton, Selasa (4/12/2012).

Isu kontroversi itu juga diangkat oleh Sekretaris Jendral Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu pada hari ini. Seluruh negara-negara anggota OKI juga diklaim berkomitmen menghapuskan praktik mutilasi tersebut.

Direktur Badan PBB untuk Perempuan itu mengatakan pula, ada resolusi di Majelis Umum PBB yang mendesak setiap negara menghapuskan praktik itu. Banyak pula negara-negara di PBB yang sudah berkomitmen untuk melakukan hal itu. Dan bila mereka belum memutuskan untuk terus meratifikasi konvensi itu, negara-negara lain akan menekannya.

CEDAW (Convention of Elimination Discrimination Againts of Women) juga tidak melarang praktik mutilasi alat kelamin perempuan. CEDAW pun menjadi acuan hukum untuk mengatasi itu tersebut dan konvensi itu dengan tegas menyebut praktik mutilasi tersebut, melanggar HAM.

"Ini merupakan isu yang penting, norma-norma sosial harus segera dirubah. Inilah saatnya negara-negara di dunia bekerja sama untuk menghentikan praktik mutilasi terhadap alat kelamin perempuan," tutupnya.

Bus Israel Dibom, 15 Orang Terluka

Bus yang dibom (Foto: BBC)
Bus yang dibom (Foto: BBC)
TEL AVIV - Sebuah bus dilaporkan diserang oleh ledakan bom di Tel Aviv, Israel. Insiden ini terjadi di tengah serangan udara Israel yang dilancarkan ke Gaza dan menewaskan 139 jiwa warga Palestina.

Sekira 15 orang dilaporkan terluka dalam serangan bom ini. Polisi Israel menyatakan, insiden ini merupakan aksi terorisme yang dilakukan pihak tidak bertanggungjawab. Demikian diberitakan BBC, Rabu (21/11/2012).

Pihak regu penyelamat mengatakan, lima korban terluka dalam serangan bom tersebut saat ini dirawat di rumah sakit terdekat. Mereka dirawat akibat luka-luka yang cukup berat mereka derita.

Seorang saksi mata menyebutkan, usai ledakan, bus nahas itu tampak hitam legam akibat terbakar. Sementara seorang saksi lainnya  mengaku melihat seorang pria meninggalkan bom dalam bis dan kemudian melarikan diri dari bus tersebut.

Hingga kini belum diketahui siapa pelaku peledakan bom yang berada di persimpangan jalan Shaul Hamelech dan Herietta Szold. Sementara pihak penyelidik terpaksa menutup akses jalan, demi mencari pelaku pengeboman.

Israel Tangkap 55 Warga Palestina di Tepi Barat

Foto: Orange
Foto: Orange
RAMALLAH – Berakhirnya konflik di Gaza, Israel pun mengalihkan perhatiannya ke wilayah Tepi Barat, Palestina. Tentara Israel mengumumkan pihaknya melakukan penangkapan terhadap 55 warga Palestina yang mereka anggap sebagai anggota kelompok militan.

Penangkapan tersebut dilakukan menyusul aksi teror bom yang menghantam satu bis di Israel dan melukai 15 penumpangnya pada Rabu 21 November kemarin. Pihak Israel menduga aksi tersebut dilakukan oleh kelompok militan yang berasal dari tepi barat.

"Warga yang kami tahan merupakan anggota faksi-faksi militan, termasuk didalamnya tokoh senior faksi militan tersebut. Kami tidak akan pernah membiarkan aksi teror dilakukan ke wilayah Israel,"pernyataan pihak Israel, seperti dikutip Reuters, Kamis (22/11/2012).

Tepi Barat dikuasai oleh otoritas Palestina yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas dari faksi Fatah. Namun banyak warganya yang bersimpati dengan perjuangan yang dilakukan Hamas melawan Israel di Jalur Gaza,

Sebelumnya, dua warga Palestina di tepi Barat ditembak hingga tewas oleh tentara Israel ketika mereka mengikuti aksi demonstrasi yang memprotes serangan udara Israel ke Jalur Gaza.

Israel melakukan serang ke Jalur Gaza mulai pekan lalu, sebagai balasan atas serangan roket Hamas dari Jalur Gaza yang seringkali mengenai wilayah Israel. Serangan tersebut dihentikan hari ini dengan tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dengan Hamas.

Israel Sukses Uji Coba Sistem Pertahanan Rudal Baru

Sistem pertahanan rudal Iron Dome (Foto: AP)
Sistem pertahanan rudal Iron Dome (Foto: AP)
TEL AVIV - Setelah puas dengan kinerja sistem pertahanan rudal Iron Dome (Kubah Besi) menangkal roket-roket dari Hamas, Israel kembali mengembangkan sistem pertahanan rudal baru yang dinamakan David’s Sling (Ketapel Daud). Uji coba ini berlangsung dengan sukses.

Sistem pertahanan rudal itu berhasil menangkal rudal yang ditembakkan militer Israel dari wilayah selatan negara tersebut. “Kesuksesan ini adalah langkah maju untuk menyempurnakan sistem pertahanan rudal Israel," jelas pihak militer Israel, sperti dikutip Associated Press, Senin (26/11/2012).

Jika Iron Dome bertujuan untuk menangkal roket-roket berjarak pendek, David’s Sling dirancang untuk menahan roket-roket dengan jarak jangkauan menengah. Israel juga memiliki sistem pertahanan rudal untuk roket-roket jarak jauh yang diberi nama The Arrow (Panah).

Israel mengembangkan sistem pertahanan rudal untuk menghadapi ancaman serangan roket dari pihak-pihak yang memusuhinya, khususnya Hamas dan Hizbullah yang memiliki roket-roket jarak pendek dan menengah dalam jumlah yang banyak. Israel juga mengkhawatirkan serangan roket jarak jauh dari Iran.

Sama seperti Iron Dome, David’s Sling juga dikembangkan oleh perusahaan militer Israel, Rafael, dengan kerja sama dari perusahaan militer Amerika Serikat (AS), Raytheon. Pengembangan Iron Dome diketahui dibantu biayanya oleh pemerintah AS.

Selain digunakan untuk mepertahankan negaranya, pihak Israel juga berusaha menjual sistem pertahanan rudal yang dimilikinya ke negara lain. Media Israel melaporkan Korea Selatan (Korsel) tertarik untuk membeli sistem pertahanan Iron Dome.

Militer Israel Terkena Peluru Nyasar Suriah

Pasukan Israel di atas tank (Foto: AP)
Pasukan Israel di atas tank (Foto: AP)
TEL AVIV - Sebuah peluru yang dilesakan oleh pihak militer Suriah, tidak disangka justru mengenai pasukan perbatasan militer Israel. Tidak ada korban ataupun kerusakan yang dilaporkan, atas peluru yang mengenai kendaraan militer Israel tersebut.

Atas insiden ini pihak Militer Israel langsung melayangkan protes kepada pihak pengawas Perserikatan Bangsa-Bangsa. Di sekitar lokasi kejadian diketahui ada pasukan perdamaian PBB yang ditempatkan untuk mengawasi genjatan ISrael-Suriah sejak 1970 silam.

"Tembakan telah mengenai kendaraan patroli di sepanjang perbatasan. Tetapi tidak ada korban dan kerusakan. Protes telah dilayangkan kepada pihak PBB yang saat ini telah melakukan penyelidikan," ujar juru bicara militer Israel, seperti dikutip Jerussalem Post, Senin (26/11/2012).

Pihak militer memastikan peluru tersebut memang berasal dari wilayah tetangga yang tengah dilanda pertempuran. Insiden peluru nyasar ini merupakan kejadian terbaru yang berlangsung selama peperangan terjadi di Suriah. Kejadian serupa juga dialami oleh negara-negara lain berbatasan langsung dengan Suriah, seperti Lebanon dan Turki.

Secara teknis, Suriah dan Israel masih dalam kondisi perang. Tetapi Dataran tinggi Golan, yang merupakan wilayah strategis yang memisahkan kedua negara, hingga kini masih dalam keadaan tenang.

Menhan Israel Putuskan Mundur dari Politik

Menhan Israel Ehud Barak (Foto: AP)
Menhan Israel Ehud Barak (Foto: AP)
TEL AVIV - Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak mengeluarkan pengumumkan mengejutkan, yang menyebutkan dirinya mundur dari dunia perpolitikan Negeri Yahudi itu. Keputusannya ini diperkirakan bisa mengguncang sistem politik di Israel menjelang pemilihan umum.

Mantan jenderal yang sempat pula menjadi Perdana Menteri Israel itu mengatakan, dirinya akan tetap memegang jabatan Menhan Israel hingga pemerintahan baru terbentuk pada 22 Januari mendatang.

"Saya tidak mengambil keputusan ini tanpa perhitungan. Ini sudah saya pikirkan matang-matang," ujar Barak, seperti dikutip Associated Press, Senin (26/11/2012).

Pengunduran diri Barak bisa menjadi hilangnya tokoh yang menjadi mediator dari pemerintahan keras dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. PM Netanyahu diperkirakan akan tetap mencoba meraih kepemimpinan di Israel untuk periode keduanya.

Barak yang memegang faksi kecil di parlemen, seringkali bertindak sebagai utusan tidak resmi untuk Amerika Serikat (AS) guna memuluskan hubungan antara Pemerintahan Presiden Barack Obama dan PM Netanyahu, yang seringkali dilanda ketegangan. Politisi berusia 70 tahun itu memutuskan untuk mendur setelah Independence Party yang dipimpinnya, meraih momentum positif usai seragan militer Israel ke Gaza pekan lalu.

"Saya terlalu letih dengan kegiatan politik saat, yang tidak pernah menjadi sebuah hasrat besar. Masih banyak cara lain bagi saya untuk mengabdi kepada negara, bukan hanya politik," lanjutnya.

Barak dan Netanyahu dikenal dekat selama empat tahun terakhir. Tetapi keduanya sepertinya beda pendapat mengenai rencana seranga militer Israel terhadap fasilitas nuklir Iran. Rencana itu, amat ditentang oleh AS, yang meyakini masalah Iran masih bisa diatasi dengan jalan diplomasi

Pemilu


Tzipi Livni (Foto: Reuters)

TEL AVIV - Mantan Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni, mengumumkan dirinya kembali ke dunia politik untuk bersaing dengan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu memperebutkan posisi tertinggi dalam pemerintahan Negara yahudi tersebut. Livni dikenal sebagai tokoh politik dari Partai Kadima.

Sebelumnya Livni mundur dari politik pada awal tahun lalu setelah gagal mempertahankan posisi pimpinan di partainya. Livni kembali ke politik dengan mendirikan partai baru yang diberi nama “The Movement”.

Livni merupakan tokoh Israel yang memiliki reputasi cukup baik di dunia Internasional. Ia dikenal sebagai pendukung dari konsep dua negara untuk menghentikan konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina.

Namun reputasinya tercoreng dengan keterlibatannya dalam serangan Israel ke Gaza pada tahun 2009 lalu yang menimbulkan banyak korban jiwa di pihak Gaza. Pengadilan Inggris bahkan sempat memerintahkan penangkapannya karena dituduh melakukan kejahatan perang dalam serangan tersebut.

“Saat ini semuanya terbalik, Israel bernegosiasi dengan pihak yang ingin menghancurkan Israel (Hamas). Namun menuda perundingan dengan pihak yang ingin berkompromi (Fatah). Saya kembali untuk memperjuangkan perdamaian antara Israel dengan Palestina,” Ujar Livni, seperti dikutip Associated Press, Rabu (28/11/2012).

Selama pemerintahannya Perdana Menteri Netanyahu gagal untuk meneruskan proses perundingan dengan otoritas Palestina yang dimpimpin oleh Mahmoud Abbas yang berasal dari kelompok Fatah. Kebuntuan negosiasi tersebut membuat Abbas memilih untuk membawa masalah Palestina ke forum internasional dengan mendaftar menjadi anggota pengamat Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Kamis 29 November.

Pemilu Israel dijadwalkan akan berlangsung pada Januari mendatang. PM Netanyahu masih dianggap sebagai kandidat kuat Perdana Menteri Israel.