
Para peneliti melakukan pengamatan terhadap 4.032 anak di Finlandia, sebanyak 1.053 anak di Italia dan 1.032 anak di Amerika yang lahir pada 1986. Mereka menemukan bahwa melakukan pengukuran sederhana seperti melihat berat lahir anak dan kebiasaan sang ibu, apakah merokok atau tidak, sudah cukup untuk memprediksi adanya obesitas pada anak.
Faktor risiko untuk diabetes memang sudah cukup dikenal, tapi ini adalah pertama kalinya faktor tersebut digabungkan dalam rumus untuk memprediksi obesitas. Dan kedua hal tersebut diklaim dapat memprediksi apakah anak tersebut dapat mengalami obesitas atau tidak, demikian yang dilansir BBC.
Saat ini obesitas mendapatkan perhatian yang besar karena mempengaruhi hampir 17 persen anak perempuan dan 15 persen anak laki-laki di Inggris. Prof Philippe Froguel dari Imperial College London, yang memimpin penelitian mengatakan bahwa pencegahan adalah strategi terbaik. Setelah obesitas, anak dapat merasa sulit menurunkan berat badan.
Diharapkan dengan adanya rumus yang digunakan untuk memprediksi bayi dari obesitas akan menyadarkan dan mengubah perilaku masyarakat tentang risiko obesitas yang bisa diderita anak-anak dan tentu membahayakan kesehatan mereka di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar