Jumat, 30 November 2012



Memasuki sektor penyerangan, Irfan Bachdim masih menjadi komando yang berposisi free role, meski di atas kertas ia ditempatkan sebagai second striker. Elie Aiboy yang tak bermain di laga melawan Laos menjadi starter dengan menempati posisi Andik. Lalu ada nama Rachmat Syamsuddin Leo sebagai striker tunggal. Sementara Okto Maniani masih dipercaya mengisi pos sebelumnya sebagai flank di sisi kiri.

Perubahan komposisi yang dilakukan Nil di sektor penyerangan tak menampakkan hasil yang cukup memuaskan, setidaknya itu yang terlihat di babak pertama. Suplai bola mandek, bahkan Rachmat tercatat 11 kali melakukan touch ball di luar kotak penalti. Pun demikian dengan Irfan, 27 kali ia melakukan touch ball di luar kotak penalti, bahkan 9 kali di daerah pertahanan Indonesia sendiri.

Tapi Nil sepertinya sudah mengalkulasikan apa saja kekurangan yang terjadi di babak pertama. Maka ia lantas memulai perubahan dengan pertama kali menurunkan Andik pada menit ke-47 babak kedua menggantikan Elie. Elie sendiri terlihat bermain tanpa visi yang jelas di babak pertama.

Dengan stamina yang masih segar, berkali-kali Andik melakukan penetrasi di kedua sisi sayap Indonesia, memberi umpan, atau menjemput bola dari area pertahanan. Bahkan pemain boncel dari Jember itu membuat bek Singapura, Irwan Shah, mesti melakukan pelanggaran yang berbuntut kartu kuning kedua baginya pada menit ke-66. Reverse tactic Nil sejauh ini dapat dikatakan berhasil.

Bepe, yang masuk di menit ke-57 menggantikan Rachmat memang tak terlihat menampilkan performa yang diharapkan. Tapi sepertinya itu juga menjadi bagian dari reverse tactic Nil yang memplot Bepe sebagai pembuka ruang, atau sebagai pemantul bola lewat kemampuannya di udara.

Unggul jumlah pemain, yang pertama kali dilakukan Nil adalah melakukan ball possesion. Itu terlihat ketika Nil menggantikan Okto dengan Rasyid Assahid Bakri pada menit ke-77. Masuknya Rasyid kemudian membuat Nil mendorong Mofu lebih ke depan, semacam trequartista di belakang Bepe. Sementara Rasyid dan Taufiq menjadi double pivot. Irfan kemudian digeser sebagai flank yang kerap bertukar posisi dengan Andik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar