Jumat, 30 November 2012




Pun demikan, Singapura bukannya tanpa peluang. Justru ketika bermain dengan 10 pemain, anak asuh Radojko Avramovic sempat mendapat peluang emas melalui sundulan Aleksandar Duric hasil dari umpan crossing Shi Jiayi di menit ke-81. Meski sundulan striker yang telah berusia 42 tahun itu masih menerpa mistar gawang, keteledoran Wahyu dalam melakukan marking kepada lawan masih tetap menjadi pekerjaan rumah bagi Nil.

Enam menit kemudian, akhirnya muncul-lah gol monumental itu. Bermula dari sebuah pelanggaran di sisi kiri Indonesia, Taufiq bersama Andik bekerja sama untuk melakukan eksekusi. Taufiq menyontek bola pelan, lalu Andik menendang kencang bola tersebut dengan punggung kakinya. Apa yang terjadi? Bola melengkung secara parabolik, mengelabui semua pemain yang ada di kotak penalti, sebelum mulus meluncur ke gawang Singapura.

Gol Andik tersebut seakan mengingatkan seperti gol Juninho Pernambucano (saat berseragam Lyon) ke gawang Barcelona pada Liga Champions musim 2009-2010. Atau seperti gol Ronaldinho ke gawang Inggris pada Piala Dunia 2002. Pun demikian, terlepas dari komparasi yang ada, gol Andik jelas sangat berkelas.

Indonesia akhirnya menang 1-0, strategi Nil berjalan, Singapura yang perkasa kala membantai Malaysia di laga pertama, harus pulang dengan kepala tertunduk. Paska laga, Avramovic menyebut gol Andik hanya keberuntungan. Tapi semua kekalahan selalu menyisakan alasannya masing-masing.

Sabtu (01/12/2012), 'Skuat Garuda' akan menghadapi tuan rumah Malaysia yang dalam laga kontra Laos berhasil menang telak 4-1. Dengan atau tanpa propaganda apa pun, tensi laga nanti jelas akan berlangsung panas. Pertanyaannya kemudian:

Siap ganyang Malaysia, Indonesia?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar