Jumat, 30 November 2012




Saya tidak tahu apa jadinya jika saya pulang dengan kereta yang berbeda, dengan kereta ditumpangi oleh suporter-suporter Indonesia itu. Mungkin saya akan menyaksikan pemandangan berbeda. Mungkin saya akan melihat wajah-wajah sumringah mereka, dan bukannya suporter Malaysia, dan menyanyikan chant-chant atau nyanyian entah apalah itu. Sebisa mungkin malam itu mungkin akan mereka nikmati. Indonesia memang belum mendapat apa-apa, lolos pun belum, tapi kemenangan sekecil apa pun memang layak untuk dinikmati.

****

Kereta pengganti itu kemudian membawa saya sampai ke stasiun dekat tempat saya menginap. Saya kemudian bertemu dengan rekan saya, Rachman Haryanto, fotografer redaksi kami. Hujan yang tidak terlalu deras itu masih mengguyur ketika dia menceritakan momen gol Andik versi dirinya sendiri. Kebetulan, dia berada paling dekat dari gawang ketika gol itu terjadi.

"Gue udah feeling itu bakal jadi gol. Makanya nggak pergi ke mana-mana buat ambil gambarnya. Kemarin 'kan sempat lihat dia latihan sendirian di pojok kepisah sama teman-temannya, latihan tendangan bebas sama pelatihnya. Makanya, yakin itu pasti bakal jadi gol," ucap partner saya itu.

Sehari sebelum pertandingan, kami memang menyaksikan Andik berlatih tendangan bebas di bawah arahan asisten pelatih timnas, Fabio Oliveira. Siapa sangka, momen yang kami saksikan sebentar itu justru memberikan ide buat Rachman.

Ia kemudian menyaksikan dan mengabadikan 10 orang pemain Indonesia maju ke depan gawang untuk merayakan gol Andik, sementara Andik-nya sendiri menari sebelum dirubung rekan-rekannya itu. Foto hasil jepretannya begitu sederhana, namun saya pribadi senang melihat momen 10 orang pemain berbaur merayakan gol yang sudah mereka tunggu-tunggu itu. Ada cipratan spirit tim tidak tertulis di foto itu.

Cerita-cerita dari kemenangan di Bukit Jalil semalam mungkin bisa lebih beragam lagi, tergantung siapa yang menuturkan dan menikmatinya. Suporter Indonesia menyaksikannya dengan perasaan puas, meski tahu kemenangan tersebut tak mengantarkan Indonesia ke mana-mana, kecuali memperlebar kans lolos dari fase grup. Irfan sendiri menyatakan, setelah ini Indonesia akan kembali ke realita: mereka belum lolos dan masih ada Malaysia untuk dilawan. Mungkin, sehabis ini, yang bakal jadi pembicaraan bukanlah gol Andik lagi, tapi hitung-hitungan poin supaya Indonesia lolos.

Tapi, menikmati kemenangan memang bukan hal yang salah. Maka, layaklah menikmati kemenangan itu selagi bisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar